selamat datang di blog kami yang sangat sederhana ini. mohon maaf atas semua kekurangan nya, karena saya baru belajar membuat sebuah blogging. blog ini bertujuan untuk media informasi tentang seputar mig33. info yang didapat berasal dari postingan teman2 diberbagai forum mig33. sekali lagi saya mohon maaf ats kekurangan2 blog ini. salam migers.

Monday 22 October 2012

Menangkap Pesan yang Tersirat dalam Karya Sastra

Menangkap Pesan yang Tersirat dalam Karya Sastra

Salah satu unsur intrinsik sebuah prosa adalah amanat.Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang lewat cerita. Pesan ada yang diungkapkan secara tersurat dan juga tersirat. Pesan tersirat biasanya ditafsirkan sendiri oleh pembacanya, atau dapat diketahui setelah membaca seluruh cerita.Berikut ini penggalan novel yang kental dengan pesan atau amanat, baik secara eksplisit maupun implisit.Bersama nenek, tidak ada bedanya bagiku seperti bersama ibu. Diajarinya aku mencintai tanah dan segalayang tumbuh di atasnya. Diajarinya aku berbicara dengan suara rendah namun sejelas mungkin. Tak perlu bernada lebih tinggi dari kawan bicara. Seperti ibuku, nenek berpendapat bahwa tumbuh-tumbuhan juga berjiwa. Berkali-kali ku dapati nenek berbicara kepada pohon jeruknya, kepada kembang-kembang melatinya, kepada kambojanya. Ketika aku baru tiba,diperkenalkannya aku pada cangkokan rambutan yang baru ditanam, kiriman dari seorang saudara yang mempunyai kebun luas di daerah Betawi. Sikap yang ramah penuh terima kasih selalu ditunjukkannya kepada pembantu dan petani yang bekerja di rumah maupun di sawah. Kakek dan nenek meskipun tidak bersamaan keduanya sepakat mengajari ku untuk mengerti bahwa kita tidak bisa hidup bersendiri, karena seseorang memerlukan orang lain untuk merasakan gunanya kehadiran masing-masing. Kelakuan yang sama harus pula ditunjukkan kepada semua makhluk termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan.

(Dikutip dari novel: Sebuah Lorong di Kotaku, oleh N.H. Dini)

Penggalan novel tersebut memuat amanat tentang sikapyang baik kepada sesama manusia. Sikap yang baik danperlakuan yang sama harus pula ditunjukkan kepada semua makhluk termasuk binatang dan tumbuh-tumbuhan.Untuk puisi, pengungkapan makna dan amanat dapat melalui pengamatan terhadap pilihan kata yang digunakan dalam puisi. Setiap kata yang teruntai dalam larik puisimerupakan kata-kata yang dipilih dan dianggap oleh penulispuisi dapat mewakili ungkapan yang ingin dituangkannya padapuisi. Jika seseorang ingin menceritakan keindahan alam melaluipuisi, tentu kata-kata yang digunakan merupakan kata pujian danyang menunjukkan simbol-simbol alam. Begitu pula dengan puisi yang berisi kritik dan pesan sosial, sarat dengan kata-kata yang menyimbolkan keadaan sosial yang ada bahkan dapat dikaitkandengan kehidupan sehari- hari, seperti puisi karya Whiji Tukul dibawah ini :





Lingkungan kita si mulut besar
Dihuni lintah-lintah
Yang kenyang menghisap darah tetangga
Dan anjing-anjing yang taat beribadah
Menyingkiri para penganggur
Yang mabuk minuman murahan
Lingkungan kita si mulut besar
Raksasa yang membisu
Yang anak-anaknya terus dirampok
Dan dihibur filem-filem kartun amerika
Perempuannya disetor ke mesin-mesin industri
Yang membayar murah
Lingkungan kita si mulut besar
Sakit perut dan terus berak
Mencret oli dan logam
Busa dan plastic
Dan zat-zat pewarna yang merangsang
Menggerogoti tenggorokan bocah-bocah
Yang mengulum es lima puluh perak.

Banyak kata yang dapat diidentifikasi mengandung gambaran keadaan sosial di lingkungan penyair atau yang dirasakannya. Beberapa kata juga dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu tentang kemiskinan, minuman keras, pengangguran, pekerja wanita, jajanan anak yang terkontaminasi zat pewarna, dan lain-lain. Setiap karya sastra memiliki unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam karya tersebut. Khusus untuk prosa fiksi seperti cerpendan novel, unsur-unsur intrinsiknya mudah Diidentifikasi tidak seperti puisi atau drama. Dengan membaca atau mendengarkan pembacaan sebuah cerita, kita dapat menganalisis unsur- unsur intrinsiknya jika kita memahami unsur-unsur tersebut.Bahkan jika kita telah mengenal tokoh, watak tokoh, latarcerita, dan alurnya, kemungkinan kita dapat menebak atau mereka isi cerita selanjutnya. Selain itu, kita juga dapatmenceritakan kembali cerita yang kita baca atau dengar secararingkas dengan mengetahui tema, jalan cerita, dan akhir daricerita dengan bahasa kita sendiri. Ringkasan cerita disebutdengan sinopsis. Untuk dapat melakukannya dengan mudah, kita harus banyakmembaca cerita atau mendengarkan pembacaan cerita agar kitamampu dan terbiasa menyerap informasi yang disampaikandalam bentuk cerita. Apalagi dengan kemampuan itu kitadapat memberikan komentar, tanggapan, atau penilaianmengenai karya sastra yang telah kita baca menjadi sebuahresensi.

0 comments:

Post a Comment